Cerita “ Kebaikan Tanpa perencanaan yang baik, bisa dikalahkan oleh kejahatan yang direncanakan dengan baik”
Oleh
Muhammad Islahuddin (Bendahara
BKAD Kec. Narmada)
Ini kisah ku, tapi sebelumya saya perkenalkan
diri namaku Muhammad Islahuddin, biasa dipanggil Islah tapi kalau di PNPM biasa
dipanggil Pak Ustadz. Mungkin mereka memanggil begitu karena tau saya orang
Ponpes. Di PNPM-MP saya diamanahi sebagai Bendahara BKAD Kec. Narmada.
Awal mula saya bergabung ketika PNPM-MP
masih bernama PPK. Waktu itu saya diusulkan oleh Desa saya Desa Batu Kuta
sebagai calon Anggota BKAD melalui MD Sosialisasi Tanggal 10 Februari 2007
kemudian terpilih menjadi pengurus BKAD pada MAD Perengkingan (MAD II) tanggal
28 Juni 2007.
Pada awalnya saya tidak begitu bisa
memahami PPK pada saat itu tapi mencoba untuk memahami dengan selalu belajar
dari pengalaman-pengalaman dengan berusaha menghadiri kegiatan-kegiatan
PPK/PNPM baik itu MD maupun MAD.
Pengalaman yang berkesan menjadi pengurus
BKAD dalam menjalankan tugas sebagai BKAD ketika memfasilitasi MD. Masih segar dalam ingatanku,bagaimana aku menjalankan
tugasku sebagai BKAD, yakni mensosialisasikan apa itu PNPM kemasyarakat desa
Buwun Sejati sekaligus melakukan Review RPJMDEs.
Hari itu aku bersama ust. Dani (ketua UPK) bertempat
di balai banjar di dusun ngis desa buwun sejati. suasana sejuk dan rindang
menghampiri kami sebelum memulai musyawarah dengan beralaskan tikar dan karpet
seadanya. Itulah suasana desa Buwun Sejati yang terletak di Hutan Sesaot. Beberapa
saat kemudian, kami memulai musyawarah, kami buka dengan mensosialisakan
PNPM-MP, kemudian PNPM-GSC dan PNPM-Integrasi.
Ketika sosialisasi PNPM-MPd saya menekankan bagaimana
pentingnya sebuah perencanaan yang baik dengan mengemukakan sebuah kalimat
orang arab “ Kebaikan Tanpa perencanaan
yang baik, bisa dikalahkan oleh kejahatan yang direncanakan dengan baik”
bagaimana pentingnya kita rencanakan desa kita supaya baik dengan kita tuangkan
ide-ide kita di dalam dokumen RPJMDes, karena kita tau bahwa dokumen RPJMDes
adalah satu-satunya dokumen yang sah dalam perencanaan Pembangunan di tingkat
desa.
Namun, Ditengah musyarawah ada beberapa peserta
musyawarah yang menyangsikan apakah usulan-usulan yang diusulkan bisa
dilaksanakan atau tidak, saya mengemukan “silahkan Bapak/Ibu usulkan saja,
kalau PNPM-MPd tidak bisa meng-cover usulan Bapak/Ibu, mungkin program lain
bisa mengcovernya. Atau kalau tidak bisa, usulan ini adalah sebagai bentuk
kepedulian Bapak/Ibu dalam Membangun Desa Bapak/Ibu kedepan, mungkin anak cucu
Bapak/ibu bisa merealisasikannya ”.
Di sela penyampaianku, kuceritakan pula tentang adanya
orang yang telah mengatakan bahwa yang dilakukan oleh kami adalah hayalan belaka,
maka saya meyakinkan peserta musyawarah yang hadir, mungkin saja ungkapan itu
terucap akibat rasa putus asa, disebabkan mungkin di masa lalu dia melihat tidak
sedikit program-program pemerintah yang berakhir dengan ketidak jelasan arah
dan tujuannya, Tapi tidak dengan dengan PNPM-MPd. PNPM-MPd adalah program yang
diusulkan oleh masyarakat, dikerjakan oleh masyarakat dan dipelihara oleh
masyarakat.
Alhamdulillah, ternyata warga tidak ada yang
terpengaruh perkataan negatif, dan mereka malah antusias memperhatikan penjelasan
yang kami sampaikan.
Peristiwa itu menjadi kenangan dan kuanggap sebagai
pelajaran yang perlu diambil hikmahnya,
Inilah salah satu cerita pengalamanku, yang kurasa
paling aku ingat. Namun Alhamdulillah berkat dukungan dari Berbagai Pihak
dan melihat dari besarnya pengharapan masyarakat kepada PNPM, sampai-sampai
ketika Musrenbang Desa dan MAD Masyarakat ada yang berkata, " Usulkan ke
PNPM-MP saja lebih jelas dan cepat terealisasi dari pada diusulkan kepada
alokasi dana-dana yang lain, seperti APBD-Kab, APBD-Prov maupun APBN. “
Inilah
yang memotivasiku untuk tetap berusaha
semampuku mengikuti dan mendukung kelanjutan program PNPM-MP, karena
jika kita menjalani
dengan penuh rasa ikhlas dan senang hati akan lahirlah perasaan tentram
di dalam hati. Itu merupakan suatu kebahagiaan yang tidak bisa dibeli
dengan
uang.
Mudah-mudahan cerita ini dapat memberikan
motivasi bagi setiap pelaku PNPM-MPd untuk senantiasa memberikan yang
terbaik bukan memikirkan apa yang didapat dari PNPM-MP ini. Oleh karena itu,
saya tutup dengan “ Hidupkanlah Model
PNPM-MPd, Jangan mencari kehidupan di PNPM”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar