Minggu, 13 Februari 2011

Suara unik para pelaku di garda depan


BKAD: “Kami menunggu terlalu lama”.
Di Kecamatan kami ada 75 desa/gampoeng (klaim BKAD kecamatan dengan jumlah desa terbanyak di dunia), dana BLM hanya cukup untuk 7 gampoeng tiap tahunnya, akibatnya gampoeng lain menunggu ("Menunggu terlalu lama, dan belum tentu dapat Pak" katanya), koordinasi dilakukan tetapi terutama hanya dilakukan pada 7 gampoeng itu, untuk peningkatan peran, perlu dipertimbangkan insentif untuk BKAD. Perlu digali sumber-sumber pembiayaan alternatif.

Mukim: “Kami tidak menyerah”.
"Kepala gampoeng dibayar Rp 700 ribu, tetapi kami tidak menyerah!!!, mohon kami diperhatikan".

TPG: “Kami dilatih baru sekali”.
Menyampaikan progress kegiatan, mendapatkan pelatihan baru sekali tentang administrasi, sudah 2 tahun menjadi TPK.

Keuchik: “Senang, tanpa membuat proposal”.
"Dengan BKPG seluruh gampoeng merasakan manfaatnya, 'tanpa membuat proposal'", (temuan menarik).

BP-UPK: “Saya ragu, karena yang saya periksa lebih ahli”.
"Saya ragu memeriksa UPK, karena yang saya periksa lebih ahli daripada saya". Sampai saat ini pemeriksaan belum dilakukan, ada tetapi tidak berfungsi. Tahun 2010 belum pernah mendapatkan pelatihan.

UPK: “Kehadiran UPK harus bawa manfaat bagi rakyat”.
"Kami adalah kecamatan dengan jumlah desa terbanyak di dunia", bergabung dengan program sejak 2007, "Bahwa kehadiran UPK harus bisa membawa manfaat bagi masyarakat", sebelum bergabung dengan UPK menjadi KPMG. Saat ini mengelola dana Rp 1,4 M (saldo pinjaman) dan saldo bank (Rp 300 juta), dengan kelompok berjumlah 72 kelompok, tingkat pengembalian pinjaman 95%. UPK menjelaskan cara mengatasi tunggakan (pengalaman). UPK juga telah mempunyai SOP.

KPMG: “Mungkin SBY turun, kami belum dapat Pak”. "Kalau sarana Gampoeng kurang bagus, pikiran rakyat jadi sempit Pak".
Berpidato seperti layaknya seorang mubaligh, bercerita mengenai proses-proses fasilitasi. Menyampaikan keluhan tentang peluang pendanaan,"Kami sesuai hasil RPJMG rangking 60, saat ini baru rangking 17, mungkin SBY turun, kami belum dapat Pak". Hal lain yang disampaikan, "Kalau sarana Gampoeng kurang bagus, pikiran rakyat jadi sempit Pak".

Asisten FK: “Kami semangat”.
Menyampaikan pengalaman fasilitasi, "Kami kerja sampai malam Pak, tetapi kami tetap semangat".

Keuchik II: “Kuasailah public speaking”
"Desa-desa lain harus sabar sesuai daftar tunggu, program ini bukan hanya membangun sarana fisik saja, tetapi juga pemberdayaan". Hal lain yang disampikan Keuchik,"Yang harus dikuasai pelaku adalah kemampuan public speaking, karena kalian adalah calon pemimpin".

Keuchik III menjelaskan mengenai proses program, masalah alokasi dana program, menyampaikan contoh-contoh peran, dan kisah tentang saluran air yang masih berfungsi.

Camat menjelaskan mengenai keterlambatan DDUB, hal lain disampaikan tetapi tidak secara rinci.

Bendahara UPK (perempuan): “Saya mantan KPMG”.
Menyampaikan kegiatan sehari-sehari di UPK,"Saya juga mantan KPMG Pak".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar