Lombok Utara (Suara Komunitas) Dalam mengusulkan pembangunan yang didanai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) harus mengutamakan skala prioritas. Artinya pembangunan yang betul-betul dibutuhkan oleh masyarakat di tingkat desa.
Harapan tersebut disampaikan Camat Bayan R. Trsnawadi, S.Sos Sabtu 11/12, yang diwakili Kasi Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Bayan, Darmanom, S.Sos, pada acara pembukaan Musyawarah Antar Desa (MAD) yang berlangsung di aula kantor camat Bayan Kabupaten Lombok Utara.
“Dalam mengusulkan program pembangunan harus mengutamakan skala prioritas, agar pembangunan yang didanai PNPM dapat bersinergi dengan program pembangunan yang didanai pemerintah daerah KLU”, pintanya.
Skala prioritas pembangunan yang dilaksanakan Pemda KLU pada tahun pertama ini ada tiga, yaitu pembangunan infrastruktur jalan, pengadaan listirik dan perpipaan air bersih. Dan ketiga skala prioritas ini hasilnya sudah mulai Nampak.
Menyoroti hasil monitoring yang dilakukan oleh PJOK ditingkat kecamatan Bayan, menurut Darmanom, pembangunan yang didanai PNPM hasilnya sudah cukup bagus, dan pada tahun berikutnya perlu lebih ditingkatkan lagi. “Dan bagi Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dalam melaksanakan program harus sesuai dengan desain rab, dan jangan sampai dintervensi oleh siapapun”, tegasnya.
Ketua Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD) R. Jambianom, dalam kesempatan tersebut meminta kepada semua pengurus TPK dalam mengelola PNPM agar mengutamakan azas transparansi atau keterbukaan. “Jangan sampai ada penilain bahwa program yang dijalankan hanya menguntungkan segelintir orang. Penilaian itu muncul bila para pengelola tidak terbuka kepada semua pihak. Jadi kedepankanlah azas transparansi”, katanya.
Asrin Tombili, S.Sos, Fasilitator Kecamatan (FK) Bayan dihadapan ratusan peserta mengungkapkan, MAD prioritas usulan dan perengkingan harus kita laksanakan sesuai dengan mekanisme yang sudah diatur, karena tahapan demi tahapan tidak bisa kita lewati, karena itu merupakan salah satu dari ruh program. “Dan jika semua tahapan itu bisa kita selesaikan bulan Desember ini, Insya Allah Surat Penetapan Camat (SPC) akan bisa cepat keluar, dan paling tidak bulan januari 2011 mendatang kita sudah mulai melaksanakan program yang diusulkan”,ungkapnya.
Lebih lanjut Asrin menegaskan, pada tahun 2012 mendatang, semua program akan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des). “Perlu diketahui RPJM-Des itu bukan kebutuhan dari PNPM, akan tetapi itu adalah kebutuhan dari desa masing-masing, sehingga dalam penyusunannya fasilitator kecamatan hanya mendapingi serta memberikan pendanaan untuk penyusunannya. Dan dana untuk kegiatan RPJM-Des ini, khususnya di Kecamatan Bayan sudah disiapkan sebesar Rp. 32,5 juta”, jelasnya.
Sementara Nurul Hidayati, Fasilitator PNPM Generasi Sehat dan Cerdas (GSC), pendanaannya pada saat ini cukup menegangkan dan berada pada titik rawan. Karena pendanaan tahun 2010 harus sudah terserap semuanya pada 20 Desember mendatang. “Dan informasi akhir tentang pendanaan PNPM GSC kita akan tunggu pada 15 Desember ini. Dan bila tidak ada titik terang, maka pendanaannya akan mundur hingga Maret 2011”, katanya.
“Memang beberapa hari belakangan ini banyak sms yang masuk menanyakan pendanaan PNPM GSC, tapi saya belum bisa menjawab sebelum tanggal 15 bulan ini. Dan bagi TPK yang sudah melakukan pelelangan atau penenderan program harap bersabar dulu, mudah-mudahan dananya bisa dicairkan secepatnya”, harap Nurul Hidayati.
Acara MAD selain didisi dengan dialog, juga dilanjutkan dengan pembagian kelompok untuk melakukan perengkingan serta memilih pengurus Badan Pengewan Unit Pengelola Kegiatan (BP-UPK) dan Tim perengkingan pada Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP). Sementara yang terpilih sebagai BP-UPK Kecamatan Bayan antara lain, ketua, Nurbakti, S.Ag, Sekertaris, R. Singawati dan bendahara, Ratmana. Dan untuk tim perengkingan SPP masing-masing tiga orang dari BKAD dan dua orang lainnya dari perwakilan perempuan, yaitu B. Indranten dan Sriwati.ari
Harapan tersebut disampaikan Camat Bayan R. Trsnawadi, S.Sos Sabtu 11/12, yang diwakili Kasi Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Bayan, Darmanom, S.Sos, pada acara pembukaan Musyawarah Antar Desa (MAD) yang berlangsung di aula kantor camat Bayan Kabupaten Lombok Utara.
“Dalam mengusulkan program pembangunan harus mengutamakan skala prioritas, agar pembangunan yang didanai PNPM dapat bersinergi dengan program pembangunan yang didanai pemerintah daerah KLU”, pintanya.
Skala prioritas pembangunan yang dilaksanakan Pemda KLU pada tahun pertama ini ada tiga, yaitu pembangunan infrastruktur jalan, pengadaan listirik dan perpipaan air bersih. Dan ketiga skala prioritas ini hasilnya sudah mulai Nampak.
Menyoroti hasil monitoring yang dilakukan oleh PJOK ditingkat kecamatan Bayan, menurut Darmanom, pembangunan yang didanai PNPM hasilnya sudah cukup bagus, dan pada tahun berikutnya perlu lebih ditingkatkan lagi. “Dan bagi Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dalam melaksanakan program harus sesuai dengan desain rab, dan jangan sampai dintervensi oleh siapapun”, tegasnya.
Ketua Badan Koordinasi Antar Desa (BKAD) R. Jambianom, dalam kesempatan tersebut meminta kepada semua pengurus TPK dalam mengelola PNPM agar mengutamakan azas transparansi atau keterbukaan. “Jangan sampai ada penilain bahwa program yang dijalankan hanya menguntungkan segelintir orang. Penilaian itu muncul bila para pengelola tidak terbuka kepada semua pihak. Jadi kedepankanlah azas transparansi”, katanya.
Asrin Tombili, S.Sos, Fasilitator Kecamatan (FK) Bayan dihadapan ratusan peserta mengungkapkan, MAD prioritas usulan dan perengkingan harus kita laksanakan sesuai dengan mekanisme yang sudah diatur, karena tahapan demi tahapan tidak bisa kita lewati, karena itu merupakan salah satu dari ruh program. “Dan jika semua tahapan itu bisa kita selesaikan bulan Desember ini, Insya Allah Surat Penetapan Camat (SPC) akan bisa cepat keluar, dan paling tidak bulan januari 2011 mendatang kita sudah mulai melaksanakan program yang diusulkan”,ungkapnya.
Lebih lanjut Asrin menegaskan, pada tahun 2012 mendatang, semua program akan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des). “Perlu diketahui RPJM-Des itu bukan kebutuhan dari PNPM, akan tetapi itu adalah kebutuhan dari desa masing-masing, sehingga dalam penyusunannya fasilitator kecamatan hanya mendapingi serta memberikan pendanaan untuk penyusunannya. Dan dana untuk kegiatan RPJM-Des ini, khususnya di Kecamatan Bayan sudah disiapkan sebesar Rp. 32,5 juta”, jelasnya.
Sementara Nurul Hidayati, Fasilitator PNPM Generasi Sehat dan Cerdas (GSC), pendanaannya pada saat ini cukup menegangkan dan berada pada titik rawan. Karena pendanaan tahun 2010 harus sudah terserap semuanya pada 20 Desember mendatang. “Dan informasi akhir tentang pendanaan PNPM GSC kita akan tunggu pada 15 Desember ini. Dan bila tidak ada titik terang, maka pendanaannya akan mundur hingga Maret 2011”, katanya.
“Memang beberapa hari belakangan ini banyak sms yang masuk menanyakan pendanaan PNPM GSC, tapi saya belum bisa menjawab sebelum tanggal 15 bulan ini. Dan bagi TPK yang sudah melakukan pelelangan atau penenderan program harap bersabar dulu, mudah-mudahan dananya bisa dicairkan secepatnya”, harap Nurul Hidayati.
Acara MAD selain didisi dengan dialog, juga dilanjutkan dengan pembagian kelompok untuk melakukan perengkingan serta memilih pengurus Badan Pengewan Unit Pengelola Kegiatan (BP-UPK) dan Tim perengkingan pada Simpan Pinjam untuk Perempuan (SPP). Sementara yang terpilih sebagai BP-UPK Kecamatan Bayan antara lain, ketua, Nurbakti, S.Ag, Sekertaris, R. Singawati dan bendahara, Ratmana. Dan untuk tim perengkingan SPP masing-masing tiga orang dari BKAD dan dua orang lainnya dari perwakilan perempuan, yaitu B. Indranten dan Sriwati.ari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar